Dalam pemerikasaan kesehatan, pemeriksaan penunjang dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
Penelitian laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel darah, urin, dan feses. Tujuannya adalah untuk mengontrol sel darah, gula darah dan zat kimia dalam organ tubuh. Jika terdapat kelainan pada jumlah sel darah, urin, dan feses, dokter dapat dengan mudah membuat diagnosis yang didukung oleh pemeriksaan fisik sebelumnya.
Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan penunjang selanjutnya adalah studi pencitraan yang dilakukan dengan sinar-X atau USG sesuai kebutuhan. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat dengan jelas kondisi organ tubuh pasien. Beberapa organ yang dapat diperiksa melalui metode ini adalah ginjal, rahim, kandung kemih, paru-paru, hati, pankreas, dan prostat. Jika ada kecurigaan adanya tumor atau kanker pada payudara, dokter juga akan melakukan USG payudara.
Pemeriksaan Rekam Jantung
Prosedur pendukung lainnya termasuk EKG atau data jantung untuk melihat kondisi jantung pasien. Cara ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang ditempelkan pada bagian tubuh seperti dada dan lengan. Pada umumnya pemeriksaan jantung dilakukan dengan berbaring. Dengan cara ini, ada tidaknya kelainan pada jantung pasien dapat terlihat dengan jelas.
pap smear
Dokter juga dapat melakukan Pap smear untuk pasien wanita yang sudah menikah atau pernah berhubungan seks. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks pada stadium dini. Pap smear harus dilakukan secara teratur setiap 3 tahun untuk wanita di bawah usia 30 tahun dan setiap 5 tahun untuk wanita di atas usia 30 tahun.